Pimpinan kementerian dan lembaga negara maupun kepala daerah diminta menggunakan anggaran secara responsif dan fleksibel di tengah pandemi Covid 19 yang belum berakhir. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rakernas Akuntasi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2021 secara virtual, Selasa (14/9/2021). "Saya berterima kasih kepada mereka yang terus tekun menangani Covid 19 baik dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi dengan menggunakan anggaran yang memang harus responsif dan bergerak secara fleksibel, karena Covid 19 bukan suatu tantangan yang statis," kata Sri Mulyani.
Menurutnya, pandemi Covid 19 yang telah berlangsung sejak tahun lalu, telah menimbulkan ketidakpastian yang perlu direspon dan diwaspadai pemerintah maupun semua pihak. "Awal tahun lalu bicara tentang varian Alpha, sekarang kita bicara tentang varian MU. KIta harus tetap waspada," ucapnya. Sri Mulyani menyebut, di tengah pandemi banyak anggaran kementerian maupun lembaga direfocusing, tetapi ada juga yang mendapat anggaran besar untuk menangani wabah Covid 19.
Namun, meski mendapat tambahan anggaran di beberapa kementerian lembaga, kata Sri Mulyani, hal ini menjadi tantangan yang tidak mudah. "Banyak kementerian lembaga yang tiba tiba mendapat anggaran yang besar untuk menjadi garda terdepan menghadapi Covid 19. Saya sangat memahami pasti bapak ibu sekalian juga mengalami kesulitan yang tidak mudah," paparnya. "Masing masing harus mengelola visi dan misi, namun pada saat yang sama dihadapkan pada ancaman pandemi dan harus mengelola keuangan negara yang juga tidak mudah,” sambung Sri Mulyani.